Kamis, 23 Juli 2015

SAAT TEDUH

Baca: Yesaya 46:1-10

46:1 Dewa Bel sudah ditundukkan, dewa Nebo sudah direbahkan, patung-patungnya sudah diangkut di atas binatang, di atas hewan; yang pernah kamu arak, sekarang telah dimuatkan sebagai beban pada binatang yang lelah,

46:2 yang tidak dapat menyelamatkan bebannya itu. Dewa-dewa itu bersama-sama direbahkan dan ditundukkan dan mereka sendiri harus pergi sebagai tawanan.

46:3 “Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang masih tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang yang Kudukung sejak dari kandungan, hai orang-orang yang Kujunjung sejak dari rahim.

46:4 Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.

46:5 Kepada siapakah kamu hendak menyamakan Aku, hendak membandingkan dan mengumpamakan Aku, sehingga kami sama?

46:6 Orang mengeluarkan emas dari dalam kantongnya dan menimbang perak dengan dacing, mereka mengupah tukang emas untuk membuat allah dari bahan itu, lalu mereka menyembahnya, juga sujud kepadanya!

46:7 Mereka mengangkatnya ke atas bahu dan memikulnya, lalu menaruhnya di tempatnya; di situ ia berdiri dan tidak dapat beralih dari tempatnya. Sekalipun orang berseru kepadanya, ia tidak menjawab dan ia tidak menyelamatkan mereka dari kesesakannya.

46:8 Ingatlah hal itu dan jadilah malu, pertimbangkanlah dalam hati, hai orang-orang pemberontak!

46:9 Ingatlah hal-hal yang dahulu dari sejak purbakala, bahwasanya Akulah Allah dan tidak ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku,

46:10 yang memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian dan dari zaman purbakala apa yang belum terlaksana, yang berkata: Keputusan-Ku akan sampai, dan segala kehendak-Ku akan Kulaksanakan,


"Percayalah kepada Tuhan, bahwa hanya DIAlah satu-satu-NYA jalan keselamatan hidup kita. Jangan pernah meninggalkan Tuhan karena keinginan daging, tapi prioritaskanlah hidupmu bersama Tuhan".

''Untuk mengikut Tuhan memang banyak sekali rintangan yang harus kita lewati, kita harus memikul salib, menyangkal diri, dan mengikut Yesus. Pasti banyak godaan dari sekeliling kita, baik teman maupun keluarga. Jangan biarkan keinginan daging menang melawan roh dalam hidup, kita harus mampu melawan segala hambatan yang ada. Serahkan seluruh hidupmu pada Tuhan dan berharaplah Tuhan akan meyediakan tempat yang pantas untuk kita."


"JESUS SAID COME FOLLOW TO ME"

KORRY SITUMORANG
KAMIS 23 JULI 2015
PUKUL: 23.00



METODE PENGAJARAN BIOLOGI







 DISUSUN
 OLEH :

Korry Juita Situmorang
(1215150023)


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Biologi

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

Jakarta

  2015

                                                
                                                 Macam-Macam Metode Pembelajaran

Umumnya metode yang digunakan dalam sains (IPA) digunakan pula dalam non IPA, seperti ilmu social atau yang lainnya. Pemilihan metode tentu saja disesuaikan dengan karakteristik materi, situasi dari kondisi peserta didik serta sarana dan prasarana pendidikan yang ada. Perlu diketahui tidak ada metode yang cocok untuk semua materi, dan di dalam pembelajaran suatu materi tertentu dapat saja mengunakan lebih dari satu metode. Adapun ragam metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran sains antara lain dapat dijelaskam sebagai berikut. 

Metode Pembelajaran Sains antara lain meliputi:
1.        Metode Ceramah
Metode Ceramah adalah metode yang sering kita jumpai di sekolah-sekolah. Pada metode ini guru memberikan penjelasan secara lisan kepada muridnya. Murid mendengarkan apa yang dijelaskan oleh gurunya dan membuat catatan kecil yang dianggap penting. Pada umumnya murid bersifat pasif, yaitu hanya menerima semua yang dijelaskan oleh guru. Guru menggunakan alat pendukung alam kegiatan belajar-mengajarnya, yaitu papan tulis, kapur/spidol, gambar-gambar, dan sebagainya.
Contoh:
Jika guru akan menyimpulkan pokok-pokok penting yang telah diajarkan, sehingga memungkinkan siswa untuk melihat lebih jelas hubungan antara pokok yang satu dengan lainnya. Misalnya, setelah guru selesai mengajarkan tentang sistem pernafasan pada manusia, kepada para siswa guru memberi tugas untuk menjawab beberapa pertanyaan yang dikerjakan di rumah. Kemudian pada pelajaran berikutnya, guru membicarakan bersama tugas yang telah dikerjakan siswa, dan guru menyimpulkan garis besar tentang sistem pernafasan pada manusia.
2.        Metode Diskusi
Metode diskusi adalah cara pembelajaran dengan memunculkan masalah. Dapat saja muncul pertanyaan, tetapi pertanyaan tersebut tidak direncanakan terlebih dahulu. Dalam diskusi terjadi tukar menukar gagasan atau pendapat untuk memperoleh kesamaan pendapat.
Contoh:

3.        Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. Dengan mengajukan pertanyaan yang terarah, siswa akan tertarik dalam mengembangkan daya pikir. Kemampuan berpikir siswa dan keruntutan dalam mengemukakan pokok – pokok pikirannya dapat terdeteksi ketika menjawab pertanyaan. Metode ini dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut pada berbagai sumber belajar. Metode ini akan lebih efektif dalam mencapai tujuan apabila sebelum proses pembelajaran siswa ditugasi membaca materi yang akan dibahas

4.         Metode Belajar Kooperatif
Dalam metode ini terjadi interaksi antar anggota kelompok di mana setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Semua anggota harus turut terlibat karena keberhasilan kelompok ditunjang oleh aktivitas anggotanya, sehingga anggota kelompok saling membantu. Model belajar kooperatif yang sering diperbincangkan yaitu belajar kooperatif model jigsaw yakni tiap anggota kelompok mempelajari materi yang berbeda untuk disampaikan atau diajarkan pada teman sekelompoknya.

5.        Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah penyampaian pelajaran lisan atau tertulis yang dilakukan oleh guru dikelas ataupun di laboratorium, sedangkan siswa mendengarkan dengan teliti juga mencatat pokok-pokok penting yang dikemukakan oleh guru. Metode ini lebih banyak dipakai dalam proses belajar mengajar karena mempunyai beberapa kelebihan, antara lain : guru lebih mudah menguasai kelas sehingga suasana kelas relatif tenang dan tertib, ekonomis baik dalam hal waktu maupun modal lainnya misalnya keterbatasan alat-alat atau media laboratorium. Langkag-langkah metode demonstrasi antara lain: informasi kompetensi, sajian gambaran umum materi bahan ajar, membagi tugas pembahasan materi untuk tiap kelompok, menunjuk siswa atau kelompok untuk mendemonstrasikan bagiannya, dikusi kelas, penyimpulan dan evaluasi, refleksi.

6.        Metode Ekspositori atau pameran
Metode ekspositori adalah suatu penyajian visual dengan menggunakan benda dua dimensi atau tiga dimensi, dengan maksud mengemukakan gagasan atau sebagai alat untuk membantu menyampaikan informasi yang diperlukan.

7.        Metode Karyawisata/widyamisata
Metode karyawisata/widyawisata adalah cara penyajian dengan membawa siswa mempelajari materi pelajaran di luar kelas. Karyawisata memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, dapat meransang kreativitas siswa, informasi dapat lebih luas dan aktual, siswa dapat mencari dan mengolah sendiri informasi. Tetapi karyawisata memerlukan waktu yang panjang dan biaya, memerlukan perencanaan dan persiapan yang tidak sebentar.

8.        Metode Penugasan
Metode ini berarti guru memberi tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Metode ini dapat mengembangkan kemandirian siswa, meransang untuk belajar lebih banyak, membina disiplin dan tanggung jawab siswa, dan membina kebiasaan mencari dan mengolah sendiri informasi. Tetapi dalam metode ini sulit mengawasi mengenai kemungkinan siswa tidak bekerja secara mandiri.
Contoh:

9.        Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan percobaan. Dengan melakukan eksperimen, siswa menjadi akan lebih yakin atas suatu hal daripada hanya menerima dari guru dan buku, dapat memperkaya pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah, dan hasil belajar akan bertahan lebih lama dalam ingatan siswa. Metode ini paling tepat apabila digunakan untuk merealisasikan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri atau pendekatan penemuan.
Contoh:
Untuk mengetahui bahwa tumbuhan dapat menerima rangsangan, siswa dapat dibawa ke halaman sekolah yang ada tumbuhan sekejut (Mimosa Spec). Daun patah tulang atau kamboja bila dipatahkan akan mengeluarkan getah. Begitu pula dengan batang karet yang disadap. Apabila seseorang mencoba sesuatu yang belum diketahui hasilnya maka ia melakukan suatu eksperimen. Kualitas hasil suatu produksi dapat diselidiki dengan melakukan suatu eksperimen. Guru dapat menugaskan murid-murid untuk melakukan eksperimen sederhana, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

10.    Metode Bermain Peran
Pembelajaran dengan metode bermain peran adalah pembelajaran dengan cara seolah-olah berada dalam suatu situasi untuk memperoleh suatu pemahaman tentang suatu konsep. Dalam metode ini siswa berkesempatanm terlibat secara aktif sehingga akan lebih memahami konsep dan lebih lama mengingat, tetapi memerlukan waktu lama.
Contoh:

Memilih konteks dan peran, serta menulis skenario Pada tahap ini guru, sebaiknya bersama-sama siswa memilih konteks dan peran yang akan dimainkan, dan tentunya juga menulis skenario. Guru dapat pula mempertimbangkan memilih dan mengadaptasi materi (skenario) yang lainnya telah disiapkan oleh guru lain (bila sudah tersedia). Jika guru menulis sendiri, maka guru harus mencari inforimasi latar belakang masing-masing karakter atau lebih baik lagi jika siswa juga membantu mengumpulkan informasi tersebut melalui studi kepustakaan atau sumber lain seperti internet.


Rabu, 22 Juli 2015


"JESUS SAID COME FOLLOW TO ME"


Tuhan......
Aku bukanlah manusia yang sempurna, banyak sekali kesalahan yang aku lakukan setiap hari, bahkan keinginan daging lebih menguasai hidupku, terkadang aku lupa mengucap syukur atas hidup yang aku terima, kesombongan, masih sering berbohong, iri kepada teman  masih tetap aku perbuat.
Tuhan... banyak dosa-dosaku yang menyakiti hati-MU.

Mengingat semua perbuatanku benar-benar aku tak layak dihadapan Tuhan, tapi Tuhan aku meminta kepada-MU, bimbing aku agar keinginan dagingku tidak lebih menguasai pikiranku dan juga hatiku.
Tuhan.... ingatkan aku agar selalu bersyukur dalam hal apapun, jangan biarkan hidupku Tuhan dikuasai oleh iblis. Bangkitkan aku Tuhan dari setiap pikiran-pikiran buruk.

Tuhan banyak sekali perbuatanku yang tidak berkenan dihadapan-MU
tapi, aku datang kehadapan-MU untuk memohon ampun, karena aku tahu Engkaulah Tuhan satu-satunya yang dapat menolong hidupku dan menjadikan aku menjadi layak dihadapan-MU.



TERIMA KASIH BANYAK TUHAN UNTUK SEGALA BERKAT YANG ENGKAU BERIKAN DALAM HIDUPKU.


KORRY SITUMORANG



Minggu, 12 April 2015





LEISHMANIA

Pada genus Leishmania, hanya ada 3 spesies yang penting bagi manusia , yaitu :
1) Leishmania donovani yang menyebabkan Leismaniasis viseral atau kala azar,

2) Leishmania tropica yang menyababkan leishmaniasis kulit atau oriental sore dan
 3) Leishmania braziliensis yang menyebabkan leismaniasis mukokutis atau Espundia.

MORFOLOGI DAN DAUR HIDUP

Genus Leishmania mempunyai 2 stadium, yaitu :                                                                         
1) stadium amastigot atau stadium leismania yang terdapat pada manusia dan pada hospes reservoir.   2). stadium promastigot atau stadium leptomonas yang terdapat pada hospes perantara (lalat Phlebotuomus atau lalat Lutzomyia). Pada waktu lalat Phlebotomus menghisap darah penderita leismaniasis,stadium amastigot terhisap dan dalam lambung berubah menjadi stadium promastigot, berkembang biak dengan cepat secara belah pasang longitudinal dan menjadi banyak dalam waktu 3-5 hari. Kemudian stadium promastigot bermigrasi melalui esofagus dan faring kesaluran hipofaring yang terdapat dalam probosis. Stadium promastigot adalah stadium infektif dan dapat ditularkan kepada manusia atau hospes reservoar, bila lalat tersebut mengisap darahnya. Dalam badan manusia stadium promastigot masuk kedalam sel makrofag dan berubah menjadi stadium amastigot. Kemudian stadium amastigot berkembang biak lagi secara belah pasang longitudinal dan seterusnya hidup didalam sel (intraselular). Transmisi dapat terjadi secara kontak langsung melalui luka gigitan lalat; transmisi secara kongenital tidak penting.
Ketiga spesies Leishmania mempunyai morfologi yang hampir sama , tetapi berbeda dalam sifat biakan, manifestasi klinis, penyebaran dan vektornya. Ketiga spesies tersebut terdiri atas sejumlah strain yang berbeda dalam virulensi, tipe, lesi sifat biologi dan adaptasi pada vektor. Penyembuhan kala azar dan oriental sore memberikan kekebalan yang lama. Keadaan malnutrisi dan debilitas merupakan pedisposisi serangan klinis. Imunisasi terhadap penyakit oriental sore berhasil dilakukan dengan menggunakan bahan biakan atau bahan dari lesi manusia atau dari limpa binatang yang terinfeksi.

A. Leishmania donovani

1. Hospes dan Nama Penyakit

Manusia merupakan hospes definitif dan parasit ini dapat menyebabkan leismaniasis viseral, yang disebut juga kala azar atau tropical splenomegaly atau dum-dum fever. Hospes reservoarnya adalah anjing. Dibeberapa daerah, penyakit ini dapat merupakan penyakit pada anjing yang sewaktu-waktu dapat ditularkan kepada manusia. Lalat Phlebotomus merupakan hospes perantara atau vektornya. Pada leismaniasis viseral atau kala azar yang disesuaikan denan letak geografik dan strain vektornya. Kelima macam penyakit kala azar tersebut adalah :
1) tipe india yang menyerang orang dewasa muda. Tipe ini adalah tipe kala azar klasik dan tidak ditemukan pada hospes reservoar (anjing)                                                                                                                                    
2) tipe Mediterania, yang dihinggapi anak balita dan mempunyai hospes reservoar anjing atau binatang buas
3) tipe Cina yang biasanya menyerang anak balita tetapi dapat menyerang orang dewasa
 4) tipe Sudan, yang menghinggapi anak remaja dan orang dewasa muda. Juga tiidak ditemukan pada anjing, tetapi mungkin mempunyai hospes reservoar binatang buas  
5) tipe Amerika selatan, penyakit ini jarang terjadi (sporadis) dan dapat menyerang semua umur.

2. Distribusi geografik 

Daerah endemi penyakit ini sangat luas, yaitu berbagai negara di Asia (india), Afrika, Eropa (sekitar laut tengah), Amerika tengah dan selatan. Di indonesia penyakit ini belum pernah di temukan.

3. Morfologi dan Daur Hidup

Pada manusia, parasit ini hidup intraselular dalam darah, yaitu dalam sel retikulo-endotel (RE) sebagai stadium amastigot yang disebut benda Leishman-Donovan. Parasit ini berkembangbiak secara balah pasang dan berukuran kira-kira 2 mikron. Sel RE dapat terisi penuh oleh parasit, sehingga sel itu pecah. Stadium amastigot sementara berada dalam peredaran darah tepi, kemudian masuk atau mencari sel RE yang lain, sehingga stadium ini dapat ditemukan dalam sel RE hati, limpa, sumsum tulang dan kelenjar limfe viseral. Di lambung Phlebotomus, stadium stadium amastigit ini berubah menjadi stadium promastigot yang kemudian bermigrasi ke probosis. Infeksi terjadi dengan tusukan lalat Phlebotomus yang memasukkan stadium promastigot melaluii probosisnya ke dalam badan manusia. 

4. Patologi dan Gejala Klinis

            Oleh karena banyak sel RE yang rusak, maka tubuh berusaha membentuk sel-sel baru, sehingga terjadi hiperplasi dan hipertrofi RE. Akibatnya terjadi paembesaran limpa (splenomegali), pembesaran hati (hepatomegali), pembesaran kelenjar limfe (limfadenopati) dan anemia oleh karena pembentukan sel darah terdesak. Masa tunas penyakit ini belum pasti, biasanya berkisar 2-4 bulan. Setelah masa tunas, timbul demam yang berlangsung selama 2-6 minggu; mula-mula tidak teratur kemudian intermiten. Kadang-kadang demam menunujukan dua puncak seharai (double rise). Demam lalu hilang, tetapi dapat kambuh lagi. Lambat laun timbul spenomegali dan hepatomegali. Kelenjar limfe diusus dapat diserang parasit ini ; pad infeksi berat diusus dapat terjadi doare dan disentri. Anemia dan leukopenia terjadi sebagai akibat diserangnya sum-sum tulang. Kemudian timbul anoreksia (tidak nafsu makan) dan terjadi kakeksia (kurus kering), sehingga penderita menjadi lemah sekali. Daya tahan tubuh menurun,sehingga mudah terjadi infeksi sekunder. Sebagai penyulit dapat terjadi kankrum oris dan noma. Penyakit kala azar biasanya bersifat menahun. Sesudah gejala kala azar surut dapat timbul Leismanoid dermal, yaitu kelaianan kulit yang disebut juga leismaniasis pasca kala azar.

5. Diagnosis

            Diagnosis dibuat berdasarkan gejala klinis, yang kemudian ditegakkan dengan :
 1) menemukan parasi dalam darah langsung, biopsi hati, limpa, kelenjar limfe dan fungsi sum-sum tulang penderita
 2) Pembiakan dalam medium NNN
 3) Inokulasi bahan pada binatang percobaan
4) Reaksi imunologi yaitu :
a) Uji aglutinasi langsung (Direct aglutination test)
b) ELISA untuk mende3teksi zat anti. Untuk mengidentifikasi parasit secara cepat dikembangkan zat anti monolonal yang spesifik, yang dapat digunakan untuk mendeteksi antigen guna keperluan diagnostik.
c) Western blot untuk mandeteksi antigen yang timbul selama infeksi.
d) Polymerase chain reaction untuk mendiagnosis leismaniasis dilapangan dan leismaniasis pada penderita dengan infeksi HIV karena serologi untuk mendeteksi zat anti tidak berguna banyak pada kasus ini.

6. Pengobatan

            Natrium antimonium glukonat, etilsibamin merupakan obat toksik tetapi sangat efektif untuk pengobatan penyakit ini. Penderita memerlukan istirahat total selama menderita penyakit akut; juga memerlukan banyak makanan yang mengandung kadar protein tinggi dan vitamin. Transfusi darah diberikan pada penderita dengan anemia berat, atau perdarahan pada selaput mukosa. Sebagai usaha penabggulangan leismaniasis maka dilakukan pengembangan vaksin antara lain vaksin yang terbuat dari leismania mati ataupun vaksin yang terbuat dari rekayasa genetik.

7. Epidemiologi 

            Di sekitar laut tengah, penyakit ini hanya terdapat pada balita dan disebut kala azar infantil. Anjing merupakan hospes reservoar dan penting sebagai sumber infeksi. Pada anji ng kelainan terdapat pada kulit, dinamakan Hunde kala azar. Di eropa dan amerika selatan anjing sebagai binatang peliharaan juga merupakan hospes reservoar, sedangkan di india penularan terjadi langsung antara manusia dan manusia karena anjing tidak penting sebagai hospes reservoar.
B. Leishmania tropica

1. Hospes dan Nama penyakit

            Manusia merupakan hospes defenitif parasit ini dan yang berperan sebagai hospes reservor adalah anjing, gerbil dan binatang pengerat lainnya. Hospes perantaranya adalah lalat Phlebotomus. Parasit ini menyebabkan leismaniasis kulit atau oriental sore. Ada 2 tipe oriental sore yang menyebabkan oleh strain yang berlainan , yaitu :
 1)leismaniasis kulit tipe kering atau urban yang menyebabkan penyakit menahun
 2) leismaniasis kulit tipe basah atau rural yang menyebabkan penyakit akut.

2. Distribusi geografik

Daerah endemi penyakit ini terdapat diberbagai negeri sekitar laut tengah, laut hitam, afrika, amerika tengah dan selatan, arab, india, pakistan dan ceylon. Di indonesia penyakit ini belum pernah ditemukan.


3. Morfologi dan Daur Hidup 

            Parasit hanya hidup didalam sel RE dibawah kulit didekat porte d’entree, sebagai stadium amastigot dan tidak menyebar kebagian lain. Morfologi parasit ini tidak dapat dibedakan dari L.donovani. bentuk promastigot yang merupakan bentuk infektif dapat ditemukan pada lalat Phlebotomus sebagai vektornya atau dalam biakan. L.tropica dalam sediaan apus dari lesi kulit terdapat intraseluler dalam leukosit, sel mononuklear, sel polinuklear, dan sel epitel atau terdapat eksterselular.cara infeksi sama seperti pada L.donovani.

4. Patologi dan Gejala Klinis

            Masa tunas penyakit ini adalah 2 minggu sampai 3 tahun. Pada manusia penyakit ini terbatas pada jaringan kulit dan kadang-kadang menyerangselaput mukosa. Pada porte d’entree tyerjadi hiperplasia sel RE yang meangandung stadium amastigot; mula-mula terbentuk makula kemudian meanjadai papul.papul lalu pecah dan terjadi ulkus. Ulkus dapat sembuh sendiri dalam waktu beberapa bulan, kemudian meninggalkan parut kecil. Bila terjadi infeksi sekunder oleh bakteri, mungkin timbul gejala umum seperti demam, menggigil dan bila ulkus sembuh dapat meninggalkan parut yang besar. Ulkus pada leismaniasis kulit atau oriental sore dapat sembuh sendiri dalam beberapa bulan, meskipun penderita tidak diobati.

5. Diagnosis 

            Diagnosis ditegakan dengan :
1) menemukan parasit dalam sediaan apus yang diambil dari tepi ulkus atau dari sediaan biopsi; 2) pembiakan dari medium NN                                                                                                                   3) reaksi imunologi.

6. Pengobatan 

            Obat yang dapat menghasilkan kesembuhan pada leismaniasis kulit adalah salep yang mengandung paromomisin. Alopurinol juga efektif pada pengobatan leismaniasis kulit. Pengobatan lokal dilakukan bila hanya ada satu atau dua ulkus saja. Bila terjadi luka multipel atau yang sudah lanjut diberi neostibosan. Didaerah endemi bila terdapat luka didaerah wajah, dianjurkan untuk tidak diberi pengobatan sampai waktu tertentu supaya penderita mendapat kekebalan. Untuk daerah non endemik pengobatan harus segera diberikan.

7. Epidemiologi 

            Anjing, gerbil dan binatang pengerat lainnya merupakan sumber infeksi yang penting bagi manusia. Untuk mengurangi terjadinya transmisi antara penderita dan vektor, dianjurkan untuk menutup luka. Pemberantasan vektor (lalat pasir) dilakukan dengan penyemprotan insektisida diruma-rumahh. Juga dianjurkan memakai kelambu atau repelen waktu tidur agar terlindung dari gigitan lalat. Imunisasi aktif dapat memberikan perlindaungan yang efektif, meskipun imunitas baru didapat setelah beberapa bulan.

C. Leishmania brasiliensis 

1. Hospes dan Nama penyakit
 
            Manusia merupakan hopes definit parasit ini dan lalat Phlebotomus berperan sebagai hospes perantara. Penyakit yang disebabkan parasit ini disebut leismaniasis Amerika atau penyakit Espundia. Penyakit ini dapat dibagi menjadi 3 tipe menurut strain yaitu:
1) tipe ulkus Meksiko dengan lesi yang terbatas pada telinga. Penyakitnya menahun, parasitnya sedikit, ulkusnya kecil-kecil dan tidak menyebar ke mukosa lainnya
2) tipe uta, lesi kulit yang menyerupai oriental sore, pada lesi yang dini lebih banyak ditemukan parasitnya daripada lesi yang sudah lama; penyakit ini jarang menyebar ke selaput mukosa
 3) tipe Espundia , sering bersifat polipoid dan ulkus dapat menyebar ke lapisan mokokutis dan kutis.


2. Distribusi geografik

            Penyakit ini ditemukan diamerika tengah dan selatan (mulai dari guatemala sampai ke argentina utara dan paraguay). Di indonesia penyakit ini belum pernah ditemukan.


3. Morfologi dan Daur Hidup

            Morfoloogi parasit ini tidak dapat dibedakan dari L.donovani dan L.tropica. stadium amastigot hidup didalam sel RE dibawah kulit pada porte d’entree dan menyebar ke selaput lendir (mukosa) yang berdekatan, seperti mulut, hidung dan tulang rawan telinga. Stadium promastigot terdapat pada lalat phlebotomus sebagai bentuk infektif. Bentuk ini ditemukan pula dalam baikan NNN. Infeksi terjadi seperti pada L.donovani dan L.tropica.


4. Patologi dan Gejala Klinis                                          
                                                                                                
            Masa tunas penyakit ini berlangsung beberapa hari sampai beberapa bulan. Pada porte d’entree terjadi hiperplasi sel RE yang mengandung stadium amastigot. Kemudian timbul makula dan papul; setelah itau papul pecah dan terjadi ulkus. Parasit yang keluar bersama sekret ulkus menyebabkan ulkus baru atau granuloma. Saluran limfe tersumbat dan terjadilah nekrosis. Infeksi sekunder oleh bakteri merupakan penyulit, sehingga terjadi destruksi tulang rawan pada hidung atau telinga. Penyakit ini berlangsung bertahun-tahun dan bila tidak diobati dapat sembuh sendiri. Ulkus dapat sembuh sendiri dengan meninggalkan parut.
            Lesi yang terjadi pada tipe uta,sama bentuknya dengan tipe meksiko,hanya prediksi pada telinga kurang dan jarang menghinggapi selaput lendir. Masa tunas pada tipe espundia adalah 2-3 bulan dan biasanya lesi pertama terjadi pada kulit dan mungkin juga terdapat diselaput lendir. Setelah ± 1 tahun terjadi lesi sekunder yang dapat menyebabkan cacat.
5. Diagnosis
            Diagnosis ditegakkan dengan:
1) menemukan parasit dalam sediaan apus atau sediaan biopsi dari tepi ulkus
 2) pembiakan dalam medium NNN
3) reaksi imunologi.


6. Pengobatan
            Terapi intravena dengan etilstibamin harus dilakukan dengan segera setelah diagnosis dibuat, mengingat luka mukosakutan yang destruktif. Natrium antimonium tartrat dan stibofen dapat digunakan dalam pengobatan secara berturut-turut. Amfoterisin B juga mempunyai nilai terapeutik. Antibiotik diberikan bila tedapat infeksi sekunder oleh bakteri.


7. Epidemiologi
            Di daerah endemi penyakit terbatas didaerah pinggiran hutan dan banyak terdapat pada orang dewasa laki-laki yang bekerja dihutan, sedangkan di brazil sepertiga penderitanya adalah anak-anak. Diduga, hospes reservoar adalah binatang liar. Anjing kadang-kadang mengandung parasit ini tetapi tidak menimbulkan kelainan pada tubuh binatang tersebut.
Di tunisia penanggulangan leismaniasis kulit dilakukan dengan membasmi koloni gerbil (hospes reservoar) dan menghilangkan sumber makanan gerbil dengan cara menanami pohon ditempat tersebut. Di peru penanggulangan leismaniasis kulit meliputi pemakaian insektisida didaerah perumahan dan sekitarnya yang merupakan fokus transmisi, serta memakai pakaian, gelang, topi yang telah dicelup dalam repelen.